MEDAN - Cuaca di Kota Medan masih panas diterpa terik matahari. Di bawah terik itulah, puluhan siswa SMA di Kota Medan, membagi-bagikan cokelat kepada pengendara yang tengah berhenti menunggu menyalanya lampu hijau di persimpangan Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto Medan. Pembagian cokelat ini dalam rangka perayaan Hari Anak Nasional (HAN).
Mulai dari spanduk dan foster telah mereka siapkan. "Jangan Ajari Kami Merekok", "Selamatkan Masa Depan Anak Kota Medan" "Selamat Hari Anak Nasional", itulah sejumlah tulisan yang tertera di foster maupun spanduk yang mereka persiapkan untuk hari ini.
Begitu lampu merah menyala, puluhan anak yang dibagi dalam beberapa kelompok ini, menghampiri para pengendara dengan melamparkan senyum, menawarkan cokelat yang mereka peroleh dari hasil mengumpulkan uang pribadi. "Selamat hari anak ya ibu," kata Nita salah satu siswi yang turut serta dalam perayaan tersebut kepada seorang ibu pengendara sepeda motor.
Cokelatnya berwarna warni, ada hijau, merah mudah, biru, cokelat dan perpaduan berbagai warna. Salah seorang pengendara yang turut serta membawa anaknya tampak riang menerima cokelat tersebut. Ayahnya dengan senyuman memberikan selembar sepeluh ribu ke dalam kotak kardus bertuliskan "Sumbangan Untuk Anak Panti".
Meski demikian, tetap saja, banyak diantara pengendara tersebut yang tidak menerima cokelat pemberian siswa-siswi ini. Mereka bahkan tidak bersedia membuka pintu kaca mobil mereka.
Koordinator anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak Medan ini, Gustiansah Ilham mengatakan, cokelat yang rasanya manis tersebut, menggambarkan masa anak-anak yang seharusnya juga semanis rasa cokelat tersebut.
"Rasa cokelat itu manis, seperti masa anak-anak yang sebenarnya masih manis. Sangat sayang sekali, jika masa anak-anak yang manis itu dihabiskan dengan kekerasan yang diterima akibat perlakukan orang dewasa. Dan harapannya anak-anak di Indonesia, di Medan khususnya juga dapat merasakan manisnya masa depan," ujar Ilham, Sabtu (23/7/2011).
Selain membagi-bagikan cokelat, anak-anak ini juga membagikan brosur berwarna biru bertuliskan permohon dukungan dari para pengendara agar Kota Medan menjadi Kota Layak Anak, segera terwujud.
Gustian berharap kepada pemerintah Kota Medan untuk memfasilitasi prasarana anak secara umum, seperti pembangunan taman. Ini dianggap sebagai solusi agar anak terbebas dari dampak buruk dari kemajuan teknologi saat ini.
"Kami berharap ada fasilitas yang diberikan untuk kami. Contohnya, taman yang disedikan oleh pemerintah lebih banyak. Karena saat ini banyak anak yang menghabiskan waktunya di warung internet. Di warnet juga tidak menutup kemungkinan untuk mengakses situs-situs pornografi atau hanya bisa bermain game saja. Permainan ini tentunya menghilangkan jejak permainan tradisional seperti bermain patok lele ataupun gundu," urainya.
Sementara salah seorang pengedara, Dwi, mengaku bangga dengan kegiatan yang dilakukan anak-anak sekolah ini. Dirinya sangat mendukung kegiatan tersebut, karena dinilainya kegiatan para remaja tersebut juga membantu orang lain.
"Jelas saya mendukung. Karena dana yang mereka kumpulkan bermanfaat juga untuk orang lain. Saya salut sama mereka, apalagi anak-anak ini bisa dibilang masih remaja, yang biasanya lebih suka nongkrong sama kawan-kawan ketimbang melakukan kegiatan seperti ini," pujinya.
Setelah lebih kurang satu setengah jam membagi-bagikan cokelat pada para pengendara di jalan raya. Puluhan siswa-siswi berpakaian seragam ini membubarkan diri. Aksi anak-anak ini juga mendapat pengawalan dari pihak kepolisian.
(fer)
SUMBER: OKEZONE.COM
KURSUS KOMPUTER SURABAYA | KURSUS AUTOCAD SURABAYA | KURSUS COREL DRAW SURABAYA | KURSUS PHOTOSHOP SURABAYA | KURSUS VISUAL BASIC SURABAYA | KURSUS VISUAL STUDIO SURABAYA | KURSUS DREAM WEAVER SURABAYA | KURSUS WEBSITE SURABAYA. LBBSUPRAUNO.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar